Khadafy dan Sakit Hati

Kamis, 09 Februari 2012

| | |
Saudaraku, apa yang mau engkau ungkapkan ketika aku bertanya tentang Khadafy. Mungkin jawabmu: "Ngapain sih mikirin Khadafy? orangnya aja udah meninggal?" atau seperti ini, "Ih... Khadafy tu kejam banget. Dia tega membunuh rakyatnya sendiri! kalau dulu  ketemu orangnya akan kutimpuk wajahnya pakai sepatu!", tapi saya harap kawan tidak berujar,"Khadafy? itu artis bukan sih, kok ga pernah denger namanya?". tapi saya yakin pilihan  jawaban yang terakhir tidak terlontar dari kawan2.
pertanyaan di atas cuma untuk memantik kita untuk sedikit melihat sejarah hidup si almarhum yang sebagiannya mugkin bisa kita jadikan teladan. Kawan, sosok Khadafy yang dikecam banyak orang dari berbagai penjuru dunia karena kekejamannya itu, pasti punya sisi putih dalam dirinya. kita tentu yakin bahwa manusia punya sisi baik dan buruk seperti sisi uang logam. Cuma, sisi yang menonjollah yang dipahami banyak orang. keyakinan ini kemudian terbukti.Saya membacanya dalam sebuah artikel di "Intisari" edisi November 2011.
 Selama pemerintahan Khadafy, ternyata banyak kebijakan negara yang memihak kepada rakyat kecil. Kalau negara kita banyak terwarnai oleh hukum kapitalis, sebagai contoh adanya bunga bank pada sistem simpan pinjam,  di Libya telah ditetapkan bunga 0% bagi rakyat yang meminjam uang di bank. selain itu, Khadafy juga memberi kebahagiaan tersendiri bagi orang2 yang baru saja menikah. mereka diberikan keringanan ketika membeli tempat hunian baru. Terkait perumahan bagi rakyatnya, Khadafy bersumpah yang maknanya bahwa ia tak akan membiarkan orang tuanya bertempat tinggal selama rakyatnya sendiri ada yang tidak memiliki tempat tinggal. janji ini terbukti karena ia kemudian memberikan perumahan bagi rakyatnya yang tuna wisma dan orang tuanya tetap tak memiliki rumah hingga Khadafy meninggal.
Fakta yang luar biasa juga adalah bahwa Khadafy adalah sosok yang pernah muda dengan jiwa yang revolusioner. di usianya yang masih 27 tahun, ia telah mampu mendalami masalah politik dan hukum. ini terbukti dengan munculnya karya tulisannya dalam bentuk buku dan dijadikan salah satu referensi hukum. Khadafy pula yang telah berjasa menumbangkan pemerintahan sebelumnya yang tidak baik. meskipun hari ini, kita memahami bahwa pemerintahan yang dijalankannya juga tidak baik.
Kawan, Khadafy telah membunuh sekian banyak rakyatnya. Dia juga pemimpin yang banyak menhambur-hamburkan uang negara untuk kepentingan pribadi. Tapi, di masa hidupnya ia juga pernah melakukan hal-hal terbaik bagi rakyat dan orang2 di sekelilingnya.
Kawan, saya tidak sedang mengkontroversialkan sosok Khadafy, tapi sekadar mengambil inspirasi darinya. Pernahkah kita merasa begitu tersakiti oleh seseorang? mungkin oleh kawan dekat kita atau bahkan oleh orang yang tidak kita kenali di suatu tempat. sebagian besar dari kita tentu pernah mengalami. kemudian, saat kita tersakiti, pernahlah kita mebencinya? saya pernah mengalaminya. Tapi saya ingin berterima kasih bahkan mempersembahkan senyum terbaik untuk orang2 di sekitar saya yang saya merasa orang itu pernah menyakiti saya.  Meskipun kawan saya si A kadang terlau pedas ketika menyampaikan sesuatu, tapi darinya saya belajar makna semangat dalam amal dakwahnya. Kawan saya si B adalah orang yang menurut saya kurang hangat dalam obrolan, tetapi subhanallah dialah kawan saya yang teramat terampil menghafal ayat Al-Qur'an. Lain lagi dengan si C. Dia terkadang menurut saya terlampau istimewa dalam pergaulan. dia tak canggung untuk bercanda atau ekspresif di depan lawan jenis. tapi darinya saya belajar banyak tentang motivasi dan prestasi. Sungguh, orang2 ini teramat istimewa untuk menjadi objek untuk dijauhi atau dibenci ketika dia melakukan kesalahan. Saya terkadang tiba2 sebal pada orang yang seenaknya menkomando orang, tapi hari ini saya tahu banyak hal yang telah dilakukannya untuk saya. Orang2 ini, yakni kawan2 saya telah banyak mewarnai hidup saya sehingga tidak melulu hidup saya berwarna hitam atau putih.
Kawan yang pernah menyakiti kita, harus kita berikan senyum terbaik karena barangkali apa yang dikatakannya benar. Apa yang dilakukannya terhadap kita, menunjukkan hikmah hidup yang baru bagi kita. Jadi, Khadafy saja punya sisi putih yang menginspirasi, apalagi kawan2 kita yang tentu sedikit sekali menyakiti kita dan banyak menginspirasi.
Untuk kita sendiri bagi orang lain, semoga kita meninggalkan sisi teladan bagi orang2 di sekeliling kita. Semoga kita menjadi sosok inspirasi bukan menyakiti.
Kalau National Geographic berpesan kepada para pendaki :"Leave nothing but Footprint, Take Nothing but picture, and kill nothing but time", maka marilah kita, para penjejak kehidupan, untuk "Leave nothing but inspiration, Take nothing but Hearts, Kill nothing but jealousy".

0 komentar:

Posting Komentar